Katakan dengan Kartu….

Kapan Anda terakhir menerima atau mengirim kartu ucapan seperti ucapan ulang tahun atau  selamat hari raya? Kalau saya bahkan hampir ngga ingat lagi kapan terakhir mengirim atau menerima kartu ucapan, saking sudah terlalu lamanya. Hehehe.

Ya, budaya mengirim kartu ucapan saat ini memang sudah nyaris hilang karena sudah digantikan dengan mengirim ucapan lewat SMS, WhatsApp atau bahkan broadcast di social media semacam Facebook. Semakin lama, ucapan-ucapan itu kok ya semakin kurang personal.

Dahulu, setiap menjelang lebaran Idul Fitri saya menunggu-nunggu dapat kiriman kartu lebaran dari teman dan kerabat. Tetapi, sekarang rasanya biasa aja kalau menerima broadcast ucapan selamat yang terlihat diproduksi masal dan serentak itu. Lha wong saya juga salah satu pelaku ‘copy paste’. Saya ‘copy and paste’ ucapan, tetapi ditujukan langsung ke orang yang dituju, jadi agak kerenan dikiiit dari broadcast. Wkwkwk, ngelesss…

Eh, tapi begitu tinggal di UK sini, saya malah pernah dikirimi beberapa kartu, misalnya pada saat saya berhenti kerja dan pada saat menjelang Natal. Oya, sebelum menimbulkan polemik (halah), perlu saya jelaskan kalau di sini, orang biasa mengirim Christmas card dengan tidak terlalu memperhatikan agama orang yang diberi, karena perayaan Christmas di sini sering lebih kepada tradisi dan pesta, bukan ke perayaan agama. Jadi ngga perlu baper kalau dikirimi kartu ucapan Natal walaupun kita nggak merayakannya. 🙂

BACA:  Ingin Jadi Pahlawan Pembela Kebenaran? Yuk, Cek Lowongan Ini!

Nah di UK tradisi mengirim kartu ini ternyata masih sangat terjaga lho. Dulu, saat awal-awal tiba di UK, saya sempat heran kok di city centre buanyak toko yang menjual kartu ucapan. Emang masih ada gitu yang membeli kartu setiap hari?  Ternyata pasar untuk bisnis kartu ucapan termasuk salah satu pangsa pasar yang utama di sini.

Pada tahun 2015 saja, penjualan kartu ucapan mencapai £1,6 miliar, atau setara hampir 30 triliun rupiah. Bisnis kartu ini mampu menghidupi sekitar 100 ribu orang di UK mulai dari penerbit, artis yang mendisain kartu, fotografer, penulis puisi dan kata-kata cantik, pencetak kartu, perusahaan kertas, amplop, distribusi, gudang, sampai dengan para retailer.  Wow banget kan ya!

Yang lebih menarik, penjualan kartu terbesar ternyata bukan pada saat Natal atau perayaan yang jatuh pada musim semi semacam Valentine’s Day, Easter, Mother’s Day dan Father’s Day, tetapi malah penjualan kartu ucapan sehari-hari, seperti Birthday Card, Thank You, Wedding, New Baby, dan lainnya. Hampir setiap peristiwa tersedia kartunya di toko. Bahkan sampai hari pertama anak kembali ke sekolah pun ada. :p

BACA:  Resep Pare Nenek feat. Ayam Suwir Kecombrang

Salah satu yang mungkin membuat tradisi mengirim kartu tetap terjaga adalah orang British suka memajang kartu-kartu yang mereka terima di rumah atau di ruang kerja kantornya.  Kemarin di rumah teman British pun, saya melihat banyak kartu ucapan yang dipajang di berbagai sudut rumahnya. Waktu saya masih ‘on-duty’, hampir di setiap ruangan dosen yang saya bersihkan ada saja kartu ucapan yang terpajang, biasanya kartu ucapan terima kasih dari mahasiswa. Atau menjelang Natal, kartu yang dipajang akan semakin banyak karena di antara para dosen itu juga saling mengirim kartu ucapan Natal. Saya yang cuma memandang kartu-kartu itu merasa seneng, seneng aja ngeliatnya, apalagi mereka ya….

Beberapa hari yang lalu anak-anak saya juga mendapat banyak kartu dari teman-temannya karena hari itu adalah hari terakhir mereka di sekolah sebelum kembali ke Indonesia. Bermacam-macam bentuk kartunya. Surprisingly, beberapa diantaranya bahkan dibuat sendiri. Yang lebih mengharukan adalah ucapan-ucapan yang tertulis di dalamnya. Berkaca-kaca euy membacanya.

Menerima kartu dari seseorang membuat kita menyadari bahwa kita diingat secara personal oleh si pengirim dan jujur itu membuat hati meleleh dan membahagiakan…..

BACA:  Perbanyak Bercinta, Kurangi Berdebat

Sepertinya kita bisa memulai kembali budaya mengirim kartu ucapan secara personal. Bukankah membahagiakan orang lain itu juga akan membuat diri kita bahagia? 🙂

“Words are so meaningful. Sometimes there is nothing better than surprising someone with a thoughtful card.” – ngutip dari Pinterest

So, katakan dengan kartu, karena katakan dengan bunga terlalu mahal :v

 

Ari Kristiana
Latest posts by Ari Kristiana (see all)

Leave a Reply

Silakan dibaca juga