Tambun-tambun begini, Nak, aku ini dulunya juga pemain bola. Waktu kecil aku ikut klub bola, posisiku bek bertahan, meski jarang bertanding. Untuk urusan bola, teman-temanku rada sadis. Aku lebih sering…
Selalu ada hal-hal sederhana yang akan kita rindukan, Nak, pada sesuatu –atau seseorang-- yang jika tiba saatnya tak bersama kita lagi. Bertahun-tahun, aku menyusuri jalan-jalan yang tak aku akrabi. Kadang-kadang…
Di kultur ayahmu ini, Nak, ada yang disebut pattola palallo. Arti kata per katanya aku tidak paham benar, yang pasti kalimat itu sering diucapkan sebagai doa. Ketika orang-orang tua melihat…
Malam itu, Nak, aku membawa pulang oleh-oleh untukmu. Aku bawa melintasi sisa gerimis. Malam masih sibuk. Orang-orang yang tadi sempat terhalang pulang, mulai beranjak. Seorang tamu agung baru saja datang…
Ini antar-kita saja ya, Nak. ... Biasanya dia diam saja, tapi malam tadi tiba-tiba perempuan berjilbab itu menegurku. "Mas yang malam Selasa kemarin di Buncit Satu itu ya?" Aku sempat…
Sore-sore ini Jakarta sering muram, Nak. Hampir tiap hari warna kelabu muncul di langit, lalu menumpahkan air ketika sore datang. Air yang bikin banyak tempat tergenang. Membuat jalanan seperti lukisan…
Di antara teman-teman seangkatan, aku termasuk telat hadir di podium itu. Pada awalnya aku merasa biasa saja. Aku tidak terlalu kaget waktu temanku Maria Naomi dan Adriana Mattiara menjadi wisudawan…
Ketika seorang anak lahir, seorang ayah biasanya akan merasa ada yang berubah dengan bentuk fisiknya. Mereka mungkin merasa perutnya bertambah buncit atau matanya semakin cekung. Banyak juga ayah yang merasa…
Akhirnya tahulah aku mengapa engkau disebut buah hati. Bermula sewaktu kamu kena pilek, dan kami membawamu ke dokter yang di plang tempat prakteknya tertulis "supported by WHO". Dokternya seorang pria,…
Pada suatu ketika, kami punya uang lebih untuk membawamu berkeliling. Kita pulang kampung, Nak. Bertemu nenek yang merindukanmu. Kamu baru pertama kali bepergian jauh naik pesawat. Umurmu belum empat bulan…
Hanya air putih dingin, River, dalam gelas plastik pula. Bukan coklat karamel atau kopi latte yang aku dan ibumu sering nikmati bersama-sama di Jakarta, di mana kamu hanya bisa menonton.…
Di Tol Cipularang arah Jakarta, mataku menangkap pantulan sinar fluorescent dari plang penanda jarak. KM 90. Malam ini lalu lintas tidak terlalu ramai. Mobil yang aku tumpangi sesekali masih bisa…
Di pameran buku tadi, tiba-tiba aku berpikir tentang kekekalan. Sebabnya mungkin karena sebuah judul buku yang sekilas tertangkap mataku saat aku lewati. Tentang surga yang belum tentu kekal. Hufp! Pameran…
Saat itu adalah sore yang hujan. Bandung basah. Mengguyur orang-orang yang pulang kerja. Tukang sapu RS. AL Islam mondar-mandir mengepel lantai lobi yang tak henti berlumpur oleh kaki-kaki orang yang…
River, inilah yang terjadi malam ini. Bosku yang baru saja menerima petuah dari bosnya dalam rapat mingguan, mendatangiku yang sedang sibuk main fesbuk. Karena dia bos, tentu saja aku harus…
River, tadi malam aku termenung di semacam balkon di lantai 2, dan tak terhalang pandanganku hingga ke pelataran lobi. Di situ sedang ada acara tapping (rekaman) program musik. Performernya The…
Kelak, ingatkan aku untuk selalu mengulang menceritakan ini padamu. Karena aku tak akan pernah bosan, dan --aku yakin-- kamu juga tak akan bosan. River, ini kisah tentang seorang lelaki pemberani,…
Ini mungkin kisah paling pendek yang aku ceritakan padamu, Nak. Suatu hari, kami, segerombolan anak-anak kecil bandel, berlarian di dalam mesjid dengan kaki penuh lumpur. Jamaah memarahi dan mengusir kami…