Sekelompok mahasiswa di London, Inggris, memiliki pikiran lain saat melihat ribuan ton bulu ayam di sekitar mereka. Mereka tidak melihatnya sebagai limbah.
Setiap tahun di Inggris saja, sekitar 945 juta ekor ayam broiler berbulu putih disembelih. Jenis ini yang biasa dijual di supermarket atau dikonsumsi di restoran cepat saji. Dari jumlah itu, bulu yang ditinggalkan bisa mencapai 2 ribu ton setiap minggu.
Para mahasiswa doktoral dari Dyson School Design Engineering ini pun membayangkan bisa membuat material berguna dari bahan sisa itu. Bagi mereka, bulu ayam adalah hasil kreasi alam yang sempurna.
“Bulu ayam adalah bahan yang menakjubkan. Mereka dirancang oleh alam untuk melindungi unggas dari lingkungan yang keras. Super ringan dan berfungsi mengisolasi panas, juga anti-air dan bisa terurai. Ide kami adalah bagaimana memanfaatkan material ini dan mengaplikasikannya untuk membantu kehidupan manusia,” kata Elena Dieckmann, mahasiswi PhD Dyson School of Design Engineering, Inggris, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Dengan serangkaian uji coba laboratorium, tim ini berhasil mengubah limbah bulu-bulu ayam menjadi material kuat yang mereka beri nama Aeropowder.
Mereka membentuk Aeropowder menjadi beragam benda sehari-hari, salah satunya sadel sepeda. Benda-benda tersebut semuanya bio-degradable.
Namun, manfaat yang paling menakjubkan dari material ini adalah fungsinya sebagai isolasi termal atau penahan panas.
Prototipe material isolasi termal dari Aeropowder buatan mahasiswa Dyson School Design Engineering ini memenangkan hadiah 20.000 poundsterling pada ajang Low Carbon Entrepreneur Challenge yang diadakan oleh Wali Kota London pada tahun 2016 kemarin.
Saat ini, Aeropowder masih dalam proses pengajuan paten. Bila sudah lolos, material ini dapat dipakai menggantikan material sintetis konvensional yang biasa digunakan sebagai bahan insulasi rumah. Insulasi diperlukan untuk mempertahankan suhu di dalam rumah tetap stabil meskipun suhu di luar rumah sangat ekstrem. Salah satu bahan yang sering dipakai untuk material insulasi addalah polyurethane, yang merupakan senyawa kimia yang tak bisa diperbaharui dan sangat susah untuk terurai.
“Bulu ayam” akan datang untuk menggantikannya. Tidak sekadar berakhir sebagai sapu kemoceng.
- Besse’, Fosil Homo Sapiens Tertua dari Sulawesi Selatan - 17/09/2021
- Indonesia Kembali Terima Vaksin Covid-19 Pfizer dan AstraZeneca - 02/09/2021
- Rindu - 28/03/2020