Pilot maskapai Citilink Tekad Purna Agniamartanto terpaksa digelandang keluar dari kokpit pesawat yang akan ia terbangkan. Pasalnya, sejumlah penumpang protes karena pilot berusia 32 tahun itu terdengar meracau seperti orang mabuk saat mengumumkan informasi sebelum penerbangan kepada para penumpang.
Para penumpang meminta pilot pesawat rute Surabaya-Jakarta pada 28 Desember 2016 lalu itu, diganti.
Di dalam kokpit sempat terjadi ketegangan antara Tekad dengan koleganya sesama awak pesawat. Seperti yang terlihat di video Youtube yang beredar, Tekad sempat menolak untuk diturunkan. “Lo kenal gua! Lo kenal gua!” katanya berulang-ulang. Sebelumnya, dalam video rekaman CCTV yang beredar di media sosial, Tekad terlihat sempoyongan saat melalui gerbang pemeriksaan.
Kejadian ini akhirnya berbuntut panjang. Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara meminta Tekad segera diberhentikan.
“Sehubungan dengan penerbang a/n Capt. Tekad Purna Agniamartanto, PT Citilink Indonesia diminta membebastugaskan yang bersangkutan sementara,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Suprasetyo, dalam rilis resmi Ditjen Perhubungan Udara.
Dari hasil penyelidikan awal Kemenhub, maskapai Citilink juga dianggap menyalahi sejumlah prosedur. Misalnya, tidak melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pilot, dan tidak memberikan pengarahan kepada pilot sebelum terbang. Padahal ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Keselamatan Penerbangan Komersial atau Civil Aviation Safety Regulation (CASR).
Merasa bertanggung jawab dalam insiden memalukan ini, CEO Citilink Albert Burhan kemudian memutuskan mengundurkan diri tak lama berselang setelah Citilink menyatakan memecat pilot Tekad Purna Agniamartanto.
Tak pelak, peristiwa ini menjadi perbincangan di seluruh dunia. “Keep Calm and Trust Your Pilot” pun jadi dipertanyakan. Berapa banyak pilot yang semacam ini? Bagaimana seandainya pilot seperti Tekad tetap menerbangkan pesawat dalam keadaan kacau? Bagaimana kalau ternyata First Officer atau kopilot-nya ternyata juga sama kacaunya, dan pesawat sudah terlanjur terbang?
Semoga kita terhindar dari kondisi demikian.
Namun, menurut James May, tidak ada salahnya mempersiapkan diri untuk kondisi konyol seperti itu.
James yang dikenal sebagai salah satu pembawa acara Top Gear di BBC ini pun membuat buku panduan “How to Land An A330 Airbus”. Sebagaimana judulnya, buku ini berisi panduan bagi orang awam untuk mendaratkan pesawat jenis Airbus A330 dalam kondisi darurat. Buku yang diterbitkan oleh Hodder & Stoughton pada tahun 2010 ini memuat manual bergambar dan dilengkapi instruksi step by step pendaratan Airbus. Mulai dari pengenalan panel dan tombol, hingga cara meminta bantuan kepada menara pengawas.
Buku ini memuat sub-judul “And Other Vital Skills for the Modern Man”. Jadi, selain cara mendaratkan Airbus, ada juga sejumlah skill yang perlu dikuasai oleh pria modern. Misalnya, cara membantu persalinan bayi kembar, cara menjinakkan bom bekas Perang Dunia II, dan sejumlah keterampilan lain yang rasanya perlu dikuasai di dunia yang serba tak terduga ini.
Btw, di situs Amazon, edisi paperback buku ini dibandrol $13.28, tapi saya bisa mendapatkannya seharga Rp. 70 ribu saja saat pameran di Big Bad Wolf di Serpong tempo hari.
- Khotbah di Atas Bukit - 10/10/2024
- Siapa Duluan? - 02/10/2024
- Dave - 26/11/2023