Bapak Yudi Wibawatmiko namanya, tetapi orang-orang lebih sering memanggilnya dengan nama om Yudi nasgor. Ya! NASGOR, bapak Yudi ini adalah seorang pedagang nasi goreng di daerah 21 polos tepatnya di kota Metro. Dia adalah seorang bapak yang hebat! Ya, bagaimana tidak hebat. Dia mempunyai seorang 3 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Kalian tau tidak kalau satu anak wanitanya itu bukanlah anak kandungnya. Loh ko bisa gitu? Iya, dulu sebelum dia pindah rumah ke daerah Metro di 16 Polos yang sekarang ia tempati ternyata dulunya dia tinggal di 21 polos bersama anak dan istrinya. Beliau mempunyai pengalaman yang sangat sedih, kenapa sedih? Iya, karena istri yang amat dia cintai meninggal dunia saat 5 tahun yang lalu. Istrinya meninggalkan satu orang anak wanita yang cantik dan satu anak laki-laki yang tampan.
Sebelum istrinya meninggal ia sempat bekerja menjadi seorang koki di lestoran Jakarta. Tetapi setelah istrinya jatuh sakit ia lalu memutuskan untuk berhenti bekerja. Uang hasil bekerjanya sudah habis untuk biaya berobat istrinya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari setelah ia berhenti bekerja pada saat itu. Lalu ia mempunyai fikiran untuk beralih profesi sebagai pedagang nasi goreng. Dengan pengalamannya bekerja menjadi seorang koki di restoran jakarta ia mampu menarik perhatian para pembelinya dengan rasa nasi goreng yang terbilang cukup enak. Lalu seiring waktu berjalan bapak Yudi sudah memiliki pelanggan setelah berjualan kurang lebih 1 bulan. Tetapi sayang, tidak lama dari itu istri bapak Yudi meninggal dunia. Sedih bukan jikala kita kehilangan orang yang amat kita cintai? Bahkan bapak Yudi ini setelah di tinggal sang istri ia menjadi seorang bapak yang bertanggung jawab walaupun harus mengurus anak seorang diri. Beliau menjadi sosok seorang ayah bahkan sekaligus menjadi sosok seorang ibu. Ia mengerjakan segala sesuatu yang seharusnya dikerjakan seorang ibu dengan memasak, mendengarkan segala keluhan anak-anaknya, mengerjakan pekerjaan rumah. Bahkan anak wanitanya tidak boleh bekerja untuk membantunya karna ia ingin anak-anaknya untuk fokus belajar dan bersekolah. Seorang bapak yang hebat bukan? Lalu dua orang anaknya menyuruh bapak Yudi untuk mencari seorang ibu untuk mereka. bukan karna mereka ingin mencari pengganti ibunya yang sudah tiada, tapi dengan pikiran yang cerdas anak-anak bapak Yudi ini menyuruh ayahnya untuk mencari sosok seorang ibu karna mereka tidak ingin ayahnya sendirian mengurusan mereka, mereka tidak ingin melihat ayahnya lelah karna mereka. Wahhh hebat ya mereka mempunyai fikiran seperti itu. Dan dengan permintaan anaknya tersebut bapak Yudi mencari janda yang sudah memiliki anak satu. Loh kenapa dia tidak mencari wanita yang tidak punya anak saja? Karna bapak Yudi ingin meneladani nabi dengan menikahi seorang janda yang mempunyai anak. Kasian bukan jikalau kalian melihat seorang anak kecil yang tidak mempunyai seorang ayah? Kasian dong pastinya. Nah setelah itu Allah mempertemukan bapak Yudi dengan Ibu yang memiliki satu anak wanita, lalu mereka menikah dan mereka lalu diberi anugrah oleh Allah SWT dengan di anugrahi 1 orang anak wanita yang cantik tentunya. Loh padalahal bapak Yudi inikan pedagang nasi goreng, lalu bagaimana ia menafkahi 4 anak dan istrinya? Jangan salah guys, bapak Yudi ini berdagang nasi goreng di tempat yang menetap dan tidak berkeliling. Hebatnya bapak Yudi ini menempuh jarak 17km untuk berdagang nasi goreng dari rumahnya. Waw! Apalagi dia berjualan dari jam 4 sore sampai jam 11 malam, gak kepikir capeknyakan? Tetapi demi kebahagian anak dan istrinya bapak Yudi ini rela berkorban lelah demi mereka yang ia sayangi. Dengan berjualan setiap hari, bapak Yudi ini menyempatkan libur setiap hari minggu dan hari-hari besar loh guys supaya ia bisa menghabiskan waktunya bersama kluarganya. Wahhh seorang bapak yang menjadi teladan sekali. Bahkan anak pertamanya saat ini sudah duduk di bangku kelas 3 smk dan rencananya ia ingin menguliahkan anak wanitanya yang cantik itu. Walaupun bapak Yudi seorang pedagang nasi goreng tetapi anak-anaknya berpendidikan semua loh guys. Hebatkan? ‘’ Dari hasil pendapatanku berdagang nasi goreng alhamdullilah cukup untuk menafkahi anak dan istriku setelah aku berhenti bekerja menjadi koki di lestoran pada waktu aku di Jakarta dulu ‘’ ujarnya. Bapak Yudi ini tentunya menjadi inspirasi untuk semua orang yang mengetahui ceritanya guys. Kita bisa mengambil hikmah dari bapak Yudi dengan tidak memandang pekerjaan seseorang sebelah mata. Orang yang sederhana juga bisa hidup bahagia.
Penulis:
Mila Alfiani
–Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Menggunjing Tetangga 2016 yang diselenggarakan oleh The River Post – Berbagi Hanya yang Baik—
- Besse’, Fosil Homo Sapiens Tertua dari Sulawesi Selatan - 17/09/2021
- Indonesia Kembali Terima Vaksin Covid-19 Pfizer dan AstraZeneca - 02/09/2021
- Rindu - 28/03/2020