Karlheinz Brandenburg sedang mengembangkan format MP3 ketika ia secara tak sengaja mendengarkan lagu Suzanne Vega di radio. Lagu yang diawali dengan senandung acapela “du… du… du.. du… du..” kemudian disusul suara drum dan nada elektronik itu dianggap pas untuk menguji kualitas kompresi format MP3 terhadap jenis suara tunggal.
MP3 atau MPEG-1 Audio Layer 3 merupakan salah satu format berkas pengkodean suara yang memiliki kemampuan kompresi lebih baik sehingga ukuran file bisa jadi lebih kecil. Menurut Scientists Biography, berkas ini dikembangkan dengan sistem pengodean Pulse Code Modulation (PCM) oleh insinyur Jerman Karlheinz Brandenburg bersama Gerhard Stoll (IRT-Jerman), Yves-François Dehery (CCETT-Prancis), Leon Van de Kerkhof (Philips-Belanda) dan James Johnston (AT & T- AS). Jumlah bit MP3 jadi lebih kecil karena komponen-komponen suara yang tidak terdengar oleh manusia pada umumnya, direduksi.
Di tahun 90-an, file format MP3 mulai beredar di internet dan dipopulerkan utamanya oleh Winamp yang dirilis pada 1997. Kehadiran MP3 juga sempat dipermasalahkan karena sistem penyebarannya yang cenderung melanggar legalitas. Format ini juga dianggap sebagai pemicu berakhirnya era material musik fisik seperti vinyl dan kaset.
Btw, ini lagu “Tom’s Diner” Susanne Vega yang digunakan Karlheinz Brandenburg. Berkat pemakaian lagu ini, Susanne Vega juga dijuluki “Mother of the MP3”
- Silakan Berbahagia, Tapi Menutup Jalan Juga Ada Aturannya - 12/11/2019
- Bon Jovi Rilis Lagu Baru “Unbroken” - 04/11/2019
- Roti Khas Indonesia Masuk Daftar 50 Roti Terbaik Dunia - 29/10/2019