Lagu Baru Tulus dan Urat Lehermu, Dik…

Di dalam gerbong KRL jurusan Bogor – Jakarta Kota, di depan tempatku duduk tadi, seorang perempuan muda mengobrol seru bersama satu kawannya. Saya tidak tahu isi pembicaraan mereka apa, sebab kedua telinga saya sumbat dengan earphone berisi lagu baru Tulus yang konon kabarnya baper-able. Saya hendak memastikan konon itu, sambil membayangkan “Pamit” dipertunjukkan di sebuah hall megah dengan satu lampu saja yang menyala tepat di atas kepala Tulus, sementara penonton hening, membisu teringat mantan.

Kembali ke gadis muda itu. Mereka berdua berpenampilan sama, berkerudung tanggung. Tangannya menggenggam sebuah buku tipis berjudul “Di mana Allah”. Beberapa kali saya ingin mencuri-tangkap gambar ketika buku kecil itu terangkat dan judulnya persis bisa bersitatap dengan mata kamera. Sekedar pendukung sahaja, supaya cerita ini tidak dianggap bualan. Tapi usaha itu gagal hingga mereka turun di Manggarai dan tinggallah saya mengisi kejenuhan berkendara dengan mengetikkan cerita ini. Anggap saja temanya seperti yang sering diceritakan Ayu Lestari, tentang ‪#‎peoplewedidnotknow‬.

Saya ingin menyampaikan jawaban perihal apa yang ditanyakan gadis itu melalui judul buku yang digenggamnya. Saya kemudian berdiri, menghampirinya, menyibak kerudungnya hingga lehernya tersingkap. Saya acungkan telunjuk saya ke situ, sambil berkata, “Allah lebih dekat dari urat ini, dik…”

BACA:  Haji Bapak

“Halte… Manggarai!”
Lamunan saya buyar oleh suara perempuan yang berteriak melalui pengeras suara.

Ahsan Azhar

Leave a Reply

Silakan dibaca juga