Kurir Masa Depan yang Hanya Setinggi Lutut

Robot kecil namun canggih ini dibuat oleh perusahaan startup Starship Technologies. Tingginya cuma selutut orang dewasa dan memiliki enam roda. Digerakkan dengan tenaga baterai, robot kurir ini bisa membawa muatan seberat 9 kilogram atau setara tiga hingga empat paket besar.

Robot ini diklaim sebagai robot kurir pertama di dunia. Pada Januari lalu, Starship Technologies yang berbasis di London dan Estonia mengumumkan sudah mengumpulkan dana sebanyak 17,2 juta dolar AS atau sekitar 230 miliar rupiah dari investor untuk membiayai pengembangan dan kemitraan.
Robot ini sudah menjalani uji coba di sejumlah kota di Eropa. Dengan kecepatan mencapai 6 kilometer per jam (atau sekitar dua kali kecepatan orang berjalan kaki), robot ini bisa mengantarkan paket dalam radius 3 kilometer dalam waktu 15 hingga 30 menit. Di masa depan, robot ini akan bisa melayani permintaan pengiriman selama 24 jam sehari 7 hari seminggu dengan biaya kurang dari 1 dolar.

Foto: instagram.com/starshiprobots

 

Awal Februari, robot ini akan mulai diuji-coba di Washington DC. Dikutip dari Slash Gear, setidaknya sudah ada dua perusahaan pengiriman di Amerika yang terlibat dalam uji coba ini.
Robot ini memiliki 9 kamera di bagian depan dan belakang, dan dilengkapi perangkat audio untuk mendengarkan pembicaraan di sekitarnya. Ketika sedang “bertugas” mengirim barang, robot akan dalam posisi terkunci sehingga tak bisa dibuka oleh siapa pun yang tidak berhak. Robot ini juga memiliki sistem alarm untuk mencegah pencurian. Dan berkat konektivitas dengan aplikasi smartphone, robot ini bisa memberi kabar kepada calon penerima barang bila ia sudah hampir sampai.

BACA:  Masih Ada Tuhan di Kalijodo

 

Menurut juru bicara Starship Technologies, Henry Harris-Burland, robot kurir ini lebih efisien dan ekonomis dibanding menggunakan drone seperti yang saat ini dikembangkan raksasa ritel Amazon. Meski demikian, robot ini tidak dimaksudkan untuk menyaingi drone.

“Kami tidak menganggap inovasi sebagai saingan drone, kami melihatnya sebagai upaya saling melengkapi,” kata Henry Harris-Burland, sebagaimana dikutip dari AFPTV.

Sayangnya, kurir masa depan ini tidak diprogram untuk mengantarkan makanan yang membutuhkan pemanas atau pendingin.

Leave a Reply

Silakan dibaca juga