Kasidah, Kue Nostalgia yang Masih Mencari Hubungannya dengan Orkes

Memasuki pertengahan Ramadhan, akhirnya kesampaian juga buka puasa dengan kue Kasidah.

Kue Kasidah adalah penganan tradisional yang dulu sering kami jadikan menu berbuka puasa (takjil) di kampung. Cara membuatnya yang ringkas dan sederhana, membuat kue ini sering jadi penyelamat di waktu-waktu yang sempit.

Di beberapa kultur Melayu, kue Kasidah biasa disajikan di acara-acara penting seperti nikahan atau kenduri besar lainnya. Di Malaysia, kue ini punya nama mirip: Rasidah.

Tidak jelas asal muasal nama itu dan hubungannya dengan orkes musik religi beranggotakan ibu-ibu pengajian. Nanti kalau ketemu, saya apdet artikelnya. Barangkali karena mengusung semangat yang mirip, yaitu upaya mempertemukan semua rasa. Seperti di lagu kasidah yang kaya corak dan gaya, kue kasidah ini juga menjadi pertemuan rasa manis, gurih, serta tekstur lembut dan berminyak.

Kalau tertarik untuk membuatnya, berikut bahan-bahan yang kamu perlukan:

250 gram gula pasir
250 gram tepung terigu
250-350 ml air matang.
3-4 sendok minyak goreng
Bawang merah goreng sesukanya,
dan sedikit garam untuk mengunci rasa.

Cara membuat:
Kalau sudah punya bawang goreng jadi, langkah ini bisa di-skip. Tapi kalau belum, silakan iris halus bawang merah (5 atau 6 siung), beri sedikit garam dan ditaburi tepung biar renyah, lalu goreng. Dinginkan.

BACA:  Siap Bertarung, Presiden Jokowi Berlatih Memanah. Ini Hasil Bidikannya!

Sisa minyak kalau masih ada, bisa disimpan untuk nanti ditambahkan ke adonan utama kue.

Adapun cara membuat adonan: campurkan tepung dan gula, tuangkan air matang di antara mereka. Pastikan adonan tidak terlalu kental atau encer. Kemudian diaduk dengan spatula atau tangan sendiri (tangan orang lain juga boleh) sampai tepungnya meresap seluruhnya dalam adonan dan tidak lagi bergerinjal (apa ya? semacam menggumpal dalam kelompok-kelompok kecil, begitu…)

Lalu masak adonan dengan panci teflon di atas api kecil sambil terus diaduk agar panasnya merata dan adonan tidak menggumpal. Tambahkan minyak goreng untuk menginfiltrasi rasa gurih ke dalam adonan.

Masih ingat minyak goreng bekas goreng bawang tadi? Saat adonan sudah mengering dan menyusut, tambahkan minyak itu sedikit demi sedikit sampai adonan tidak lagi lengket. Langkah ini bisa diabaikan kalau Anda lebih menyukai kue Kasidah yang tidak terlalu berminyak.

Setelah masak, tinggal taburkan bawang goreng di atasnya sebanyak yang Anda suka.

Gampang, kan? 🙂

Leave a Reply

Silakan dibaca juga