Inilah Negara Pertama yang Menghentikan Siaran Radio FM

Norwegia menjadi negara pertama yang akan menghentikan siaran radio FM. Siaran radio FM (Frequency Modulation) di negara itu akan dihilangkan perlahan-lahan sepanjang tahun 2017 ini. Dimulai dari kawasan Nordland di wilayah utara Norwegia pada 11 Januari lalu, dan selanjutnya akan diikuti oleh kawasan lain di seluruh negara yang terletak di Semenanjung Skandinavia ini. Penduduk Norwegia nantinya hanya bisa mendengarkan siaran radio melalui sistem Digital Audio Broadcasting (DAB).

Meski dikritik oleh banyak pihak karena dianggap terlalu prematur, keputusan itu sepertinya sudah tidak bisa dibatalkan. Kombinasi kondisi geografis Norwegia dan usia peralatan yang semakin uzur, membuat Pemerintah Norwegia harus segera mengganti sistem sinyal FM dengan siaran digital.

“Norwegia punya banyak gunung dan lembah, dan medan seperti itu akan sangat menghambat hantaran sinyal FM. Penggunaan sinyal digital (DAB) bisa mengatasi masalah tersebut,” kata Stephen Lax, pengajar Teknologi Komunikasi dari University of Leeds, UK, sebagaimana dilansir New Scientist.

Masih menurut Stephen Lax, infrastruktur radio FM saat ini sudah hampir kedaluwarsa sehingga harus diganti dengan infrastruktur baru, atau sekaligus beralih ke sistem DAB yang lebih canggih. DAB juga bisa bekerja dengan daya rendah sehingga tagihan listrik bisa berkurang. Dengan beralih sistem, Pemerintah Norwegia ditaksir bisa menghemat 200 juta Krone (312 miliar rupiah) setahun. Dengan sistem baru ini, Norwegia juga bisa menambah jumlah stasiun radio resminya yang saat ini hanya berjumlah 5 stasiun radio menjadi sekitar 40 stasiun radio.

BACA:  Menteri Kebahagiaan

Namun, peralihan sistem ini juga membawa dampak ekonomi dan sosial. Menurut lembaga Digital Radio Norway, hampir delapan juta perangkat radio harus diganti atau disesuaikan. Saat ini pun, hanya sekitar 20 persen radio mobil di Norwegia yang bisa menerima siaran digital DAB. Agar bisa menerima siaran digital, radio mobil harus dikonversi dengan mengeluarkan biaya sekitar 1500 Krone (2,3 juta Rupiah). Dari jumlah itu, menurut survey yang dilakukan koran Norwegia “Dagbladet”, hanya sekitar 16 persen warga yang mendukung kebijakan pemerintah menghentikan siaran FM.

Negara selanjutnya yang dikabarkan akan mengikuti langkah Norwegia adalah Swiss.
Indonesia? Belum ada kabar. Tapi bagaimana pun, harus bersiap. Sesuatu yang baru pasti akan membuat sesuatu yang lama dengan segera menemui senjakala.

Siap atau tidak.

Fauzan Mukrim
Latest posts by Fauzan Mukrim (see all)

Leave a Reply

Silakan dibaca juga