BDI Tidak Jadi Pensiun

Kamis, 29 September 2016, Budiono Darsono menyampaikan pengumuman penting di depan ratusan karyawan Detikcom.
Setelah 5 tahun menjabat sebagai Direktur Utama atau Chief Executive Officer (CEO), pria yang akrab disapa BDI ini menyatakan pensiun. Pengumuman tersebut cukup menyentak bagi banyak orang, terutama di lingkup perusahaan Detikcom. Setelah 18 tahun membangun dan membesarkan Detikcom, BDI dan portal berita online ini nyaris menjadi dwi tunggal. Detikcom adalah BDI, dan BDI adalah Detikcom.

Itulah sebabnya, setelah Detikcom diambil alih oleh CT Corp lebih 5 tahun lalu, bos CT Corp Chairul Tanjung, meminta BDI tetap berada di Detikcom.

“Keputusan pensiun ini bukan keputusan yang mudah. Sudah dua tahun saya pertimbangkan bersama keluarga,” kata pria berkumis yang hoby nge-gym ini, sebagaimana dikutip dari Detikcom.

Dalam berbagai kesempatan, BDI sering menyampaikan alasan pengunduran dirinya. Salah satunya adalah ia ingin mengurus keluarga dan menemani putrinya, Bening, yang tinggal dan bekerja di Australia.

Banyak yang maklum, namun banyak juga yang menyayangkan keputusan BDI. Sebagai salah satu sosok yang ditasbihkan sebagai “dewa” media online Indonesia, BDI dianggap terlalu cepat menarik diri dari dunia digital Indonesia yang justru sedang riuh-riuhnya.

BACA:  Tentang Wanita dan Lekatnya Stereotip “Makhluk Sejuta Kode”

Namun, kurang dari 4 bulan sejak pengumuman pengunduran dirinya dari Detikcom, BDI kembali membuat pengumuman penting. Kali ini disampaikan melalui laman Facebook pribadinya pada hari ini, Senin 9 Januari 2017.

“Saya akhirnya menerima tawaran jadi Presiden Komisaris Kumparan.com, media baru bersemangatkan kolaborasi, mengedepankan interaksi, berbasis teknologi terkini (web, mobile, android, ios sudah tersedia). Ada banyak hal melatari. 3 Saja saya sebut. Pertama: Saya pangsiunan. Kedua: Kumparan menjunjung tinggi independensi. Ketiga: Kumparan menerapkan ESOP (Employee Stock Option Program), program yang memberikan hak kepada karyawan atas kepemilikan saham. Jadinya pangsiunan saya tertunda. Semoga berkah. Mari mengumpar.”

Demikianlah. BDI tidak jadi pensiun. Selamat berkarya kembali, Pak!

Leave a Reply

Silakan dibaca juga