Namanya Ambe’ Korang. Ambe’ dalam bahasa Toraja berarti “Bapak”. Ia seorang pengukir Tau Tau Buku. Tau Tau Buku adalah bahasa Toraja yang berarti orang-orangan yang terbuat dari tulang. Ambe’ Korang yang kini berusia hampir 67 tahun adalah pengukir Tau Tau Buku pertama dan satu-satunya yang ada di Tana Toraja.
Perjalanan menuju tempat tinggal Ambe’ Korang di Lembang Banga, Tumakke – Rembon, menghabiskan waktu kurang lebih 20 menit dari pusat Kota Makale, Ibu Kota Kabupaten Tana Toraja. Menemui Ambe’ Korang tidak sulit. Sederet angka nomor telepon genggam tertulis besar-besar di dinding gubuk yang merupakan gudang sekaligus tempat kerja Ambe’ Korang. Di gubuk berukuran 3×2 meter itu Ambe’ Korang menyimpan semua bahan baku Tau Tau Buku, mulai dari tulang belulang, ijuk, kulit-kulit kambing dan alat pahatnya yang sederhana.
Ide pembuatan patung tulang menurut Ambe’ Korang datang begitu saja. Ia memperhatikan kebiasaan masyarakat Toraja yang selalu memotong kerbau dan sapi dalam jumlah yang banyak dalam setiap pesta adat. Tulang belulang dari sampah pesta-pesta itulah yang dimanfaatkan Ambe’ Korang untuk dijadikan Tau Tau yang bernilai seni dan ekonomis.
Ambe’ Korang mengakui kesulitan mendistribusikan Tau Tau buatannya. Ia harus pergi ke Kota Rantepao untuk menjual patung-patung itu. Karena itu, Ambe’ Korang lebih suka jika ada pengunjung yang membeli langsung di gubuknya, meskipun dengan harga murah. Itu lebih baik daripada harus berangkat ke kota, mengeluarkan biaya dan tenaga dengan hasil yang tidak begitu jauh berbeda dibanding dengan menjual di gubuknya.
PHOTO STORY :
Klik pada gambar untuk melihat Photo Slide.
- Sekolah Untuk Apa ? - 04/03/2016
- Ambe’ Korang, Pengukir Tau Tau Buku dari Rembon - 24/02/2016