143 Gambar Raksasa Ditemukan Lagi di Gurun Nazca

Nazca Line di Peru, Amerika Selatan, selama ini dikenal dengan gambar-gambar raksasanya yang misterius. Gambar yang disebut geoglyph ini tersebar di area seluas sekitar 450 kilometer persegi di gurun Nazca dan sebagian besar hanya bisa dilihat bentuk keseluruhannya dari udara. Pada umumnya gambar binatang seperti laba-laba, burung, monyet, kadal, hingga paus. Namun ada juga pola-pola geometri seperti garis, segitiga, spiral, atau kotak. Salah satu geoglyph yang terbesar adalah gambar burung sepanjang lebih dari 130 meter.

Foto: livesciense[dot]com
Foto: savacations[dot]com
Foto: savacations[dot]com
Gambar-gambar jumbo ini diperkirakan dibuat sekitar tahun 200 Sebelum Masehi hingga 500 Masehi oleh penduduk Nazca (kadang disebut juga Nasca).
Berbagai spekulasi mengiringinya. Ada yang menyebut ini adalah bentuk sistem irigasi purba penduduk Peru, dan sebagian lagi menganggap gambar-gambar ini berhubungan dengan ritual ibadah. Spekulasi lain yang lebih cenderung kepada teori konspirasi menyebut geoglyph ini merupakan cara penduduk Nazca berkomunikasi dengan mahluk luar angkasa atau alien. Konon, sebelum peradaban yang sekarang, sudah terjadi kontak antara penduduk Bumi dan mahluk luar angkasa, dan geoglyph ini semacam rambu pendaratan pesawat alien setiap kali mereka berkunjung ke Bumi.

BACA:  Peta Eredia dan Jejak Katolik di Tanah Bugis
Foto: Still image NG Video-Fritz Burnett

Meski demikan, tak ada catatan ilmiah yang pasti tentang spekulasi-spekulasi itu. Yang pasti, geoglyph yang jumlahnya sudah ribuan itu, terus bertambah. Nazca Line sendiri sudah ditetapkan sebagai situs warisan dunia atau World Heritage Site oleh UNESCO.


Baru-baru ini, tepatnya 15 November 2019, sebuah tim riset yang dipimpin oleh Profesor Masato Sakai dari Yamagata University, Jepang, mengumumkan telah menemukan 143 geoglyph baru di Nazca Pampa dan area lain di sekitarnya.

Berada di bagian Barat Nazca Pampa, geoglyph baru ini ditemukan melalui penelitian lapangan dan analisis data 3D resolusi tinggi. Tahun pembuatannya diperkirakan antara 100 Sebelum Masehi hingga 300 Masehi. Tim Yamagata University menemukan geoglyph dengan mengembangkan model Artificial Intelligence (AI) melalui kerjasama dengan IBM Jepang. Temuan ini sekaligus membuka kemungkinan penemuan geoglyph baru dengan memanfaatkan kemampuan pengolahan data besar melalui AI.

Profesor Masato sudah meneliti Nazca Line sejak 2004, dan temuannya ini adalah geoglyp pertama yang ditemukan dengan sistem AI. Dilansir oleh situs Yamagata University, geoglyph baru ini ukurannya tidak lebih besar dibanding yang sudah ditemukan sebelumnya, namun ada beberapa figur yang menggambarkan bentuk humanoid yang terbilang jarang.

BACA:  Jersey Hijab Baru untuk Timnas Sepakbola Wanita
Citra satelit geoglyph humanoid (kiri), dan bentuk jelasnya (kanan).
Foto: Yamagata University/IBM Jepang
Ular berkepala dua. Foto: Yamagata University/ IBM Jepang

Leave a Reply

Silakan dibaca juga