Apa pun Makanannya, Minumnya Jangan Es Teh Melulu…

Foto: Gabriel Gurrola – unsplash.com


Berhati-hatilah dengan propaganda “apa pun makanannya, minumnya harus teh botol dingin“.
Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Loyola Medical Centre, Amerika Serikat, menunjukkan kebiasaan meminum es teh bisa membawa Anda pada masalah. Menurut studi tersebut, orang yang senang minum es teh, termasuk setelah makan, berisiko lebih besar terkena penyakit batu ginjal.

Kandungan oxalate yang tinggi dalam es teh bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal. Oxalate adalah zat kimia yang memicu terbentuknya kristal-kristal dari mineral dan garam yang lazim ditemukan di urine. Pada umumnya, kristal tersebut tidak berbahaya, namun ada kemungkinan membesar dan bersarang di saluran yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih. Batu ginjal bisa merusak ginjal dengan menghalangi aliran urine keluar dari tubuh.

“Untuk orang yang memiliki kecenderungan membentuk batu ginjal, es teh adalah pilihan yang buruk untuk diminum,” kata Dr. John Milner, asisten profesor pada Departemen Urologi di Loyola University Chicago Stritch School of Medicine.

Meski demikian, menurut John Milner seperti dikuip dari Living Traditionally, penyebab umum dari sakit ginjal adalah dehidrasi. Di daerah panas, orang cenderung berkeringat berlebihan, dan “pelariannya” adalah meminum es teh. Mereka merasa dengan begitu bisa terhidrasi, tapi sebenarnya keliru. “Mereka tidak menyadari membuat keadaan malah semakin buruk,” kata John Milner.

BACA:  Serunya Tinggal di Kompleks Manula

Masih menurut John Milner, batu ginjal yang kecil sekalipun, akan sangat-sangat-sangat menyakitkan. Dan sekali orang kena batu ginjal, “presentase kemungkinan untuk kena batu ginjal lagi dalam lima tahun adalah 50:50”.

Untuk mengurangi risiko batu ginjal, peneliti menyarankan untuk selalu terhidrasi. Minum banyak air putih adalah solusi terbaik, namun lemon murni yang mengandung sitrat tinggi juga dipercaya bisa menghambat pertumbuhan batu ginjal. Penyerapan oxalate dalam tubuh juga bisa dihambat dengan mengkonsumsi cukup asupan kalsium serta mengurangi makanan ber-oxalate tinggi seperti bayam, coklat, dan kacang.

M Isfarani

Leave a Reply

Silakan dibaca juga